Sunday, March 11, 2007

Engkau Saja Sudah Cukup...

Minggu Malam tanggal 11 Maret 2007, mengalami diskusi spiritual yang menarik dengan tetangga di rumah. Tetangga tersebut adalah mas Yulianto, salah seorang yang mendalami langsung ilmu dari seorang kiai di Jombang. Awal mulanya dipicu dengan pertanyaan mengapa kita perlu memperbanyak dzikir kepada Allah. Dzikir hakikatnya adalah mengingat Alllah dengan menyebut nama-Nya. Manfaat dzikir adalah untuk membersihkan hati dari kotoran-kotoran. Hati yang bersih adalah diibaratkan putih seperti mutiara. Setiap dosa maupun kesalahan seseorang akan menodai sedikit demi sedikit kesucian dari hati. Setiap dosa dan kesalahan akan membuat hati menghitam, lama kelamaan membeku dan bahkan menjadi batu. Apabila sudah menjadi batu, maka akan sulit sekali untuk diperbaiki. Mata hati akan tertutup dari hidayah Allah, dan tidak akan sanggup untuk melihat kebenaran. Hati yang menghitam akan menjauhkan diri dari kesadaran akan akhirat dan mendekatkan diri pada dunia. Hati yang menghitam akan menjauhkan diri dari Allah dan mendekatkan diri pada hawa nafsu. Audzubillah himindzalik.

Dzikir akan membantu mengasah hati dari kotoran-kotoran hati, membersihkan hati untuk membuka mata hati untuk melihat kebenaran. Bahkan membuka mata hati untuk ”melihat” Allah. Mari kita perbanyak dzikir, untuk membantu mata hati menemukan tujuannya. Bukankah itulah tujuan hidup kita? Menemukan dan ”melihat” Allah yang hanya dapat diperoleh oleh mata hati yang bersih. Menemukan dan ”melihat” Allah adalah merupakan nikmat yang tertinggi melebihi nikmat surgawi.

Saya jadi ingat sebuah kisah konon di Surga, dimana semua penduduk surga merasakan semua nikmat surga atas semua jerih payahnya selama di dunia. Pada suatu saat, Allah bertanya kepada penduduk surga mengenai nikmat mana yang belum pernah dirasakan selama di surga. Semua penduduk surga mengatakan bahwa semua nikmat telah dirasakan selama di surga, tanpa kecuali. Ketika itu Allah menyibakkan tabir-Nya, sehingga Allah ”terlihat” oleh para penduduk surga. Kontan semua penduduk surga bersujud seraya berkata: ”Ya Allah, tidak ada nikmat yang lebih nikmat daripada melihat-Mu...”

Tak heran bila seorang sufi pernah berkata:
”Bila Kau ingin menganugrahiku nikmat dunia, berikan itu pada musuh-musuh-Mu.
Bila Kau ingin melimpahiku nikmat surgawi, berikanlah pada hamba-hamba-Mu.
Adapun untukku, Engkau saja sudah cukup.”

No comments: